Siapakah
ulama nahwu terhebat yang pernah ada? Ibn Khillikan dalam Wafayâtu’l A`yan-nya
menyebut Sibawaih. Amr bin Utsman bin Qanbar al-Haritsi Abu Bisyr. Sibawaih
adalah gelar dalam bahasa Persia, apabila diarabkan artinya menjadi ‘aroma apel’.
Sebagian kalangan suka memanggilnya Sibuyah, mereka kurang suka menyebut waih.
Menurut orang non-Arab, artinya kurang baik. Ulama hadis beralasan, karena waih
itu salah satu nama setan.
Sibawaih yang
lahir di Syiraz, salah satu kota di Persia, lama berguru kepada Khalil bin
Ahmad (100-170 H) di Bashrah, bahkan ia disebut sebagai muridnya yang paling
unggul. Konon, Sibawaih itu gantengnya minta ampun. Gurunya sendiri pun sampai
membuat tabir ketika mengajar Sibawaih.
Salah satu
episode terkenal dalam hidup sibawaih adalah debatnya dengan ulama Kufah al-Kisa’i
(119-189 H ), yang ketika itu menjadi guru dari putra Khalifah Harun al-Rasyid,
al-Amin, tentang kalam Arab yang lebih fasih. Sayang waktu itu dialog berakhir
dengan kurang sehat meskipun menghadirkan orang Arab asli. Dia dipaksa untuk
mengakui bahwa al-Kisa’i yang benar. Sibawaih tahu ia dicurangi, maka ia pergi
ke luar kota.
Masterpiece
Sibawaih adalah al-Kitab, yang disebut sebagai buku nahwu yang tidak ada
tandingannya, dari buku sebelum maupun setelahnya. Ia yang menjabarkan semua
masalah nahwu di al-Kitab. Para ulama yang datang setelahnya, tidak ada satupun
yang bisa menemukan persoalan nahwu apa yang belum dibahas Sibawaih dalam
al-Kitab.
Dalam
sebuah majelis, Prof. Dr. Fathi Hijazi, pakar balaghah al-Azhar, pernah
menceritakan bahwa, “Dengan usia yang sangat pendek saja, kami (para ulama
bahasa Arab di al-Azhar) sudah dibuat memeras otak dan tenaga, bagaimana kalau
ia berumur panjang?”. Benar, Sibawaih meninggal dalam usia muda, 34 tahun.
Namun begitulah, Allah yang menentukan peran hamba di dunia, dan menaikkan
posisinya.
Meskipun terdapat perbedaan tentang kapan dan
dimana Sibawaih meninggal, namun sumber yang bisa dipercaya menyebutkan bahwa
ia meninggal pada tahun 170 H.
Sumber:
1. al-A`lam (5/81)
1. al-A`lam (5/81)
2. Wafayatu'l A`yan (3/463 no. 504)
Lokasi makam Imam Sibawaih (karena tidak ada foto beliau, makam pun jadi) |