أهلا و سهلا

Selamat Datang | Dua puluh tahun aku menyelami dunia, itu sangat membantuku dalam memahami apa yang Tuhanku inginkan dariku untuk kukerjakan (al-Syafi`i) | Sama-sama berbuat, hanya yang tanpa ilmu lebih banyak MERUSAK-nya daripada membangun-nya (Hasan Bashri)| Mohon masukan...

Monday, February 15, 2016

Al-Jam`iyyah al-Syar`iyyah (JS)


Tepatnya kemarin, Mesir dan dunia Islam berduka karena kehilangan salah satu ulamanya, Prof. Dr. Muhammad Mukhtar al-Mahdi (1939-2016), profesor bahasa Arab, anggota Badan Ulama Senior al-Azhar dan Ketua al-Jam`iyyah al-Syar`iyyah (JS). Mulai dari teman-teman sesama mahasiswa sampai Institusi al-Azhar menyatakan berduka dan mendoakan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya dan menempatkan beliau bersama para Nabi, syuhada, ulama dan orang-orang soleh di surga.

Syekh Muhammad Mukhtar al-Mahdi kaya pengalaman dalam dunia keilmuan. Selain menjadi dosen di al-Azhar, beliau juga pernah mengajar di Universitas Islam Libiya, Universitas Ummu’l Quraa Mekah dan Universitas Islam Madinah. Karya tulis beliau dalam bidang keilmuan dan dakwah Islam belasan. Beberapa amanah yang pernah beliau emban:

1.    Anggota Dewan Pers Mesir
2.    Pimpinan Redaksi Majalah al-Huda al-Islami di Libiya
3.    Pimpinan Redaksi Majalah al-Tibyan terbitan JS Mesir
4.    Editor Harian al-Ahram Mesir
5.    Anggota tim penyeleksi pembaca al-Quran di televisi Mesir
6.    Dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas al-Azhar
7.    Ketua al-Jam`iyyah al-Syar`iyyah (JS) sejak 2002

Amanah yang disebut terakhir ini akan saya perkenalkan secara singkat. al-Jam`iyyah al-Syar`iyyah li Ta`awun al-`Amilin bi’l Kitab wa al-Sunnah al-Muhammadiyah (Organiasi Syariah Gotong Royong Para Pengamal al-Quran dan al-Sunnah->Terjemahanku kok aneh ya?) bisa dibilang organisasi tertua di Mesir (berdiri pada bulan Muharram 1331 H yang bertepatan dengan 1912 M), bahkan lebih tua dari al-Ikhwan al-Muslimun yang didirikan tahun 1928 M. Pendirinya adalah Syekh Mahmud Khathab al-Subki, (1858-1933 M) seorang ulama besar al-Azhar, sekaligus menjabat sebagai ketua pertama. Syekh Muhammad Mukhtar al-Mahdi sendiri adalah ketua yang ketujuh.

JS bergerak di bidang dakwah dan sosial. Ada beberapa poin menarik dari JS:
1.    Ikut menghimpun para dai dan khotib lulusan al-Azhar dan menyalurkannya ke lapangan dakwah. Lebih dari 2000 da`i pria dan 200 da`i wanita.
2.    Membangun masjid-masjid yang diaktifkan sebagai pusat dakwah Islam.
3.    Ikut menyelenggarakan program hafal al-Quran.
4.    Membangun banyak panti asuhan.
5.    Mendirikan puskesmas di berbagai wilayah di Mesir.
6.    Memberikan santunan terhadap jutaan fakir miskin di Mesir.
7.    Membangun asrama mahasiswa, memberikan beasiswa bahkan membayarkan uang registrasi tahun ajaran baru bagi mahasiswa asing.
8.    Ketika Indonesia dilanda krisis moneter tahun 90-an, banyak yang kirimannya macet karena harga dolar yang melonjak. JS kemudian turun tangan sampai dalam hal menyediakan sembako dan membayarkan uang sewa rumah!
9.    JS adalah satu-satunya yayasan sosial yang boleh mengibarkan bendera organisasi di Gaza ketika menyalurkan bantuan!

Rumah Sakit JS Gratis
Mesir memang menakjubkan. Alamnya tidak sesubur Indonesia pun bukan negara kaya. Tapi banyak pengusaha Muslim yang dermawan! Melalui mereka-mereka inilah rezeki Allah bagi para fakir miskin disalurkan.

Menggambarkan kondisi sosial Mesir saya meminjam perkataan seorang senior yang sudah belasan tahun di Mesir, “Mesir bukan negara kaya tapi rakyatnya tidak ada yang kena busung lapar....”