أهلا و سهلا

Selamat Datang | Dua puluh tahun aku menyelami dunia, itu sangat membantuku dalam memahami apa yang Tuhanku inginkan dariku untuk kukerjakan (al-Syafi`i) | Sama-sama berbuat, hanya yang tanpa ilmu lebih banyak MERUSAK-nya daripada membangun-nya (Hasan Bashri)| Mohon masukan...

Friday, December 30, 2011

Kristenisasi (bahasa Arabnya=>al-Tanshîr)

Kata al-Tanshîr kalau dibahasa Indonesiakan menjadi ‘kristenisasi’. Sebuah seruan untuk memasukkan orang ke dalam agama Kristen dengan berbagai sarana dan strateginya. Berbicara mengenai ajaran Kristen, maka tidak terlepas dari Nabi Isa As., yang notabene dipertuhankan oleh Kristen. Padahal dalam al-Quran surah al-Maidah ayat 116-117, Nabi Isa As. sendiri telah mengingkari hal tersebut ketika ditanya oleh Allah Swt. (Kok dari al-Quran? Ntar gak obyektif dong. Justru dengan mengambil dasar dari al-Quran yang merupakan kalam Allah dan sudah terbukti orisinalitas dan otentisitasnya lebih aman daripada mengambil dari kitab lain yang sudah dimasuki penyimpangan dan penggantian). Penulis juga pernah mendengar bahwa dalam Injil sendiri tidak pernah ada perintah untuk menyembah Isa As.  Setelah masa Nabi Isa As., kaum hawari yang meneruskan dakwah tauhid kepada Bani Israel.

Paulus, seorang Yahudi yang berkontribusi besar dalam eksistensi Kristen sekarang ini. Mengaku bahwa dia mendapat mandat dari Tuhan untuk menjadi nabi setelah Isa As., dia mulai menyebarkan pengaruhnya. Ajaran kaum hawary yang semula lurus, diosak-asik sehingga menjadi rusak seperti sekarang ini. Menurut hemat penulis, keberadaan agama Yahudi sebagai agama sekaligus bangsa eksklusif jelas tidak memungkinkan untuk mengajak orang masuk ke Yahudi. Maka, dibuatlah Kristen sebagai alternatif penyesatan. WalLâhu a’lamu bi al-Shawâb.

Salah satu bid’ah yang didengungkan Paulus adalah kristenisasi internasional. Mengapa bid’ah? Oke, kalau mau dicek kembali dakwah Nabi Isa As., ia bersifat lokal dan temporer. Silahkan cek Surah al-Shaf ayat 6. Nabi Isa As. diutus kepada Bani Israel thok. Jadi, tidak pernah ada agenda dakwah internasional plus sampai kiamat. Karena hanya Nabi Muhammad Saw. yang mendapat keistimewaan ini.

Kristenisasi dilakukan dengan berbagai metode. Mulai dari yang kasar sampai yang halus dan tersembunyi. Raja Ferdinand dan Ratu Isabella memberikan pilihan kepada orang Islam di Spanyol (Andalusia) untuk masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Sehingga Spanyol yang dulunya negeri Islam, tanah air Ibnu Abdil Barr, Ibnu Hazm, dan Imam Qurthubi, berubah menjadi negeri Kristen. Penjajahan juga selalu menyertakan Kristenisasi. Orientalisme? Sulit untuk dilepaskan dari Kristenisasi. Media? Seolah tak pernah tidur. Di Indonesia, kasus aqidah ditukar mie instan sudah sering terdengar. Yang sangat mengerikan, penipuan terhadap kaum muslimah dengan kedok pernikahan atau lebih ekstrim lagi, pelecehan yang selalu berujung ‘disebarkan aibnya’ atau masuk Kristen. Na’ûdzubilLaahi min Dzâlik.

Saat ini, kristenisasi intelektual, bakti sosial, dan cara halus lainnya lebih dikedepankan daripada kekerasan. Perang Salib selama dua abad cukup mengakibatkan kerugian besar bagi mereka. Target Kristenisasi besar-besaran tidak tercapai.

Selain itu, terpecahnya Kristen menjadi 3 golongan besar (Katolik yang banyak di Barat, Ortodoks di Timur, dan Protestan) yang saling tidak mengakui juga merupakan salah satu faktor pendorong Kristenisasi. Masing-masing menyebarkan keyakinannya.

Sebagai umat muslim yang menjalankan tugas dari Sang Pencipta, tidak sepantasnya lalai walau sejenak. Karena mereka yang ingin menyesatkan tidak pernah berhenti siang dan malam. DR. Abdul Azis Awadh, dosen Universitas al-Azhar, menyatakan di depan mahasiswanya bahwa apabila ada satu orang yang keluar dari Kristen, maka para pemuka gereja mengevaluasi, kok bisa mereka pindah agama?

Tapi, tetaplah optimis, janji Allah, akan selalu ada orang-orang yang menjaga risalah ini. Pertanyaannya, apakah kita sudah termasuk dari para penjaga itu? Apa yang sudah kita lakukan? Efektif dan efisien-kah?

Yah, sedikit coretan ringan, ini materi kuliah tadi pagi (Sabtu, 3 April 2011 Ruang Imam al-Qurthubi) dengan sedikit penambahan-pengurangan dari penulis. Semoga bermanfaat.


No comments:

Post a Comment